untukmu,...

Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini..
ijinkan lah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu
duhai calon ibu mertuaku,…..

Perkenalkanlah saya adalah lelaki biasa dengan
kepribadian yang teramat biasa dan dari kalangan
keluarga yang biasa saja…

Saya bukanlah Umar ra , seorang lelaki yang luar
biasa dalam Sejarah islam…dan teramat Mulia

Saya bukanlah Abu bakar ra, Seorang yang utama dalam
ketakwaannya…..

Bukan pula Usman ra, yang sangat utama dalam
Ketabahannya……..

Tidak pula seperti Yusuf as, yang teramat sangat
Tampannya……….

Apalagi Ali ra, yang sangat pandai mendidik mujahid –
mujahid kecilnya…….

Tapi,..Seperti yang saya katakan,….saya hanya lelaki
biasa,…
Dengan ketakwaan yang biasa….
Ketabahan yang tak seberapa,…..
Dan paras saya pun tak pantas di perhitungkan…

Namun ibu,….
Saya adalah lelaki akhir zaman,….
Yang punya cita – cita, menjadi lelaki Sholeh…
Yang akan berusaha membahagiakan calon istriku

Saya bukanlah musuh mu yang hendak merebut perhatian
dan kasih sayang anakmu….
Tapi saya akan menjadi rekan mu untuk memberikan kasih
sayang pada anak mu..
Dan kelak pada mujahid – mujahida ku, calon cucu mu
duhai ibu,…..
Engkau tak perlu khawatir ibu,…
Saya tak akan memonopoli perhatian anak mu,…
Justru saya akan menjadikannya lebih taat pada Nya,….

Duhai, Calon ibu mertuaku….
Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik,…
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara
aku dan anakmu…
Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya
kejutan – kejutan dari perbedaan antara kami,….

Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika ku
sedang dalam ke alpaan…
Menjadi pendengar yang setia saat saya ingin berbagi….
Karena sekali lagi saya bukanlah ayub as yang sabar
dalam penderitaan….

Calon Menantumu….