Subscribe to our RSS Feeds
Rasululloh -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda : "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara; sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang shalih yang mendo'akannya". Semoga artikel yang kami berikan di sini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mohon do'akan agar kami tetap bersemangat dalam memberikan ilmu yang bermanfaat (HR.Muslim 3084)
Assalamu Alaikum,..Salam hangat terDahsyat buat kamu-kamu yang udah rela mampir, silahkan copas dengan menyertakan alamat blog ini, semoga bermanfaat!!

Nasihat untuk wanita,...

0 Comments »

Jadilah wanita yang penyayang &
lembut dan janganlah menjadi
wanita yang kasar dan keras.

JadIlah wanita yang berwajah
berseri & selalu tersenyum dan
janganlah menjadi wanita yang
bermuka masam dan selalu
cemberut.

Jadilah wanita yang bijaksna dan
sabar dan janganlah menjadi
wanita yang pemarah dan kurang
sabar.

Jadilah seorang ibu yang
menghangatkan dan janganlah
menjadi wanita yang dingin
hingga dijauhi.

Jadilah wanita yang dicintai dan
dirindukn dan jangan menjadi
wanita yang lalai dan dilalaikn.

Jadilah wanita mukminah dan
bersyukur dan janganlah menjadi
wanita kafir dan kufur.

Jadilah wanita pencemburu yang
dicintai dan jangan menjadi
wanita pencemburu yang
menghancurkan.

Jadilah wanita pengatur rumah
tangga yang qana'ah dan
janganlah menjadi wanita yang
mubadzir.

Jadilih wanita penghuni surga dan
janganlah pernah menjadi wanita
penghuni neraka.

Jadilah sahabat wanita yang
dicintai dan janganlah menjadi
musuh yang dibenci.

Jadilah wanita yang pendiam dan
lemah-lembut dan janganlah
menjadi wanita yang cerewet dan
kasar.

Jadilah wanita seperti,Khadija
h,Zainab dan Aisyah,
Dan janganlah menjadi seperti
istri Nabi Luth dan istri Nabi Nuh.

Jadilah wanita seperti wanita yang
ALLAH suka melihatnya dan
janganlah menjadi wanita seperti
wanita yang setan suka
melihatnya.
18.23

Nasihat untuk istriku,..

0 Comments »

Wahai Ukhti,,,,,

*Jika suatu saat nanti engkau telah menjadi seorang
Istri. Jadilah engkau sepercik cahaya yang mampu
menerangi Hati seorang suami dalam langkah hidupnya.

*Jagalah selalu nama baik suami dari orang-orang
disekitarmu, Jangan mudah engkau menceritakan
keburukan dan kejelekannya biar pun suatu itu terlihat
salah di matamu.

*Apabila engkau ditinggalkan oleh suami (sementara
Waktu) untuk mengais rezeki demi menafkahi mu. pelihara
selalu kehormatan mu, jangan mendurhakai suami, lebih-leb
ih kau berbuat serong hanya untuk menghilangkan
kesepian mu terhadap suami.

*Begitu pula jika engkau yang jauh disana. Jangan duakan
Cinta Suami, sementara suami setia menunggu mu untuk
kembali.

Wahai Istri,,,,,,
Tatap lah Wajah suami pada saat dia terlelap dalam
tidurnya, Betapa dia terlelah dalam seharian demi
engkau, demi senyum engkau, yang selalu ingin mencukupi
segala kebetuhan dalam kewajibannya.

18.56

"JANGAN KHIANATI KETULUSAN HATINYA"

0 Comments »

Di saat engkau ingin menduakan pasangan hidupmu..
Maka ingatlah dia yang selalu setia di sampingmu ketika
kamu butuh
seseorang yang mampu membuatmu tegar..

Di saat engkau ingin mencampakkannya begitu saja..
Maka ingatlah dia yang selalu berusaha untuk menjadi
pelangi ketika
awan kelabu menyelimuti dirimu..

Di saat engkau ingin menyakitinya..
Maka lihatlah saat dia rela meneteskan air matanya
untukmu agar
engkau selalu bahagia..

CINTAILAH ia dengan hatimu..
SAYANGILAH ia dengan penuh ketulusan..
JAGALAH ia dengan segenap jiwa ragamu.
Dan terimalah ia apa yang ada pada dirinya..
Tanpa pernah merasa kecewa karena dia tidak bisa
menjadi
Sempurna seperti apa yang kamu minta.

06.48

Saat kecewa,...

0 Comments »

Bismillah...
Berapa kali dikecewakan manusia? Berapa kali jiwa yang
kau cinta namun ternyata justru menghianatimu? Berapa
kali orang yang kau percaya justru hanya seorang
perekayasa cinta?
Lalu karena kekecewaanmu itu, kau ceritakan pada
mereka yang sama kecewanya padamu, sehingga menjadi
"kumpulan orang yang kecewa". Padahal, bisa jadi
"bahkan" dengan kumpulan orang yang pernah merasakan
kecewapun kau akan kecewa juga.
yang kecewa itu yang sakit hatinya
yang kecewa itu yang salah niatnya
bagaimana mungkin, penyakit hati yang dirasakannya
harus orang lain yang menanggungnya
bagaimana mungkin imannya yang compang camping, lalu
menyalahkan iman orang lain
Saat kecewa...
Periksa niat, jangan-jangan ia tergelincir..
Saat kecewa...
Periksa amalan, jangan-jangan ia hanyalah kumpulan kata
bukan aksi nyata
Saat, kecewa..
Periksa hati, jangan-jangan ia salah sandaran
Saat kecewa...
Periksa kemampuan, jangan-jangan tak mampu menjadi
pemain dalam perjalanan panjang ini
Saat kecewa...
Periksa nyali, jangan-jangan ia menciut saat melihat
tantangan
yang terpenting...
Saat kecewa...
Koreksi baik-baik ibadah yang dilakukan, jangan-jangan
hanya untuk dijadikan tontonan..
Adalah sebuah kegilaan seseorang yang ingin
menampakan ibadahnya pada manusia, bagaimana
mungkin dia menginginkan penerimaan disis Allah.
Jika ingin tegar, yakinkan lah. Bicaralah baik-baik dengan
hatimu, ingat-ingat kembali episode hidupmu. Hitung jiwa-
jiwa yang lalu lalang dikehidupanmu, yang datang atas
nama cinta lalu pergi begitu saja.
Lalu perhatikan....
Jiwa yang mencintaimu ditiap perubahan waktu, tak slalu
sama. Slalu ada pergantian, di tiap tempat yang kau
kunjungi & waktu yang kau datangi. Karena esensinya
bukan pada jiwa-jiwa yang mencintaimu itu. Melainkan
pada peletak rasa cinta itu. Allah.
Lihatlah, betapa banyak cinta yang dititpkanNya pada jiwa
yang tak sama.
Jika kau lelah, istirahatlah..Bersandar adukan kelelahanmu
padaNya saja..
Jika kau kecewa pada manusia, jadikan ia pelajaran.
Bahwa, Allah telah menunjukan, tak ada yang pantas
menerima cinta tulusmu, kecuali Dia. Berbahagialah
karena diberi rasa kecewa, karna dengannya, kau tau
bahwa hanya Allah yang maha sempurna. Maka, Kecewa
itu memang penyempurna
07.17

Menikahi bidadari,...

0 Comments »

Namanya Aini. begitu ummi biasa memanggilnya. Salah
satu "adik" terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah
ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi
dengannya.
Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia
37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh
yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap,
keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar
biasa meretas jalan dakwah ini. Seorang muharrik dakwah
yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak
pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki
khusnuzon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia
adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang
harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.
Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya
melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut,
maka Aini ,Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran.
Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan
ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah
perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun
begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya,
tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan
kenapa sang ikhwan begitu " lemahnya " hingga tidak
mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika
masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi
kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri , Aini
pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes "
kenapa ikhwan sekarang seperti ini ?
Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka
ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan
terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam
dirinya.
Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan
kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk
menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan
euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan
singkat yang penuh makna "Alhamdulillah..jazakillah ummi
sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah "
Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta
khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang
pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang
Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari
usianya.
Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk
menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad
pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan
selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri
Mesir.
Namun , Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..
2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka
pun datang. Usai Aini mengisi sebuah ta’lim , motor yang
dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak
kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang
nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah
sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah.
Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang
begitu parah.
Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang
berada disana. Semua keluarga Aini juga sang ikhwan pun
sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk
pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami
hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan
terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini
tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb..sebait
harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan
memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis
seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga
kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah
permintaan kepada keluarga Aini.
" Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan
setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya,
maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah
melaksanakan sunnah Rasulullah..."
Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah
dia dengan keputusannya ?
Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar
itupun sepakat memenuhi permintaan sang ikhwan.
Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga
Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata
mengalir dari sepasang mata jernihnya.
Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua
dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta
perawat...pernikahan yang penuh tangis duka itupun
dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang
diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut
penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat,
sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.
Tepat setelah ijab kabul terucap...sang ikhwan pun
mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain
perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah
penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini.
Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong
Ikhlaskan saya....."
Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu.
Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap
menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah
menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.
Dia telah menjemput seorang bidadari...
Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan
padanya...
Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di
Jannah al firdausi....
Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita
dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa
ditahannya...
" ..Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana
lagi yang saya dustakan..."
Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar
RahmanNya...
Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan
hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat
memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang
Engkau berikan...
Selamat jalan adikku sayang ...engkau memang bidadari
surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun
didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali
para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan dakwah
dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan
kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."
Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat
terindah di surgaNya....Semoga Allah kumpulkan kita kelak
didalam surgaNya...amiin)

00.56